Breaking

LightBlog

Jejak Sang Proklamator di Tepian Ende

Di Pulau Flores yang sepi, aku menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di bawah sebatang pohon. Merenungkan ilham yang diturunkan Tuhan, yang dikenal dengan Pancasila.'' ujar Soekarno yang ditulis Cindy Adams. Sekarang di Taman Rendo, Ende didirika patung Soekarno.


Pamornya mendunia dengan kawah tiga warna. Di Kota inilah Presiden pertama Indonesia, Soekarno pernah diasingkan.

"Di Pulau Flores yang sepi, aku menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di bawah sebatang pohon. Merenungkan ilham yang diturunkan Tuhan, yang dikenal dengan Pancasila." ujar Soekarno dalam buku yang ditulis oleh Cindy Adams.

Kolam berpenerang dan patung Soekarno duduk berada tepat di bawah pohon sukun mampu menghentikan langkah kaki saya saat menyusuri pantai. Beberapa waktu lalu patung ini diresmikan. Kota inilah yang menjadi tempat pengasingan Soekarno. Hampir lima tahun lamanya sejak 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938 Soekarno diasingkan dari rakyat yang dicintainya serta dari teman-teman perjuangan pergerakan kemerdekaan.

Puluhan tahun setelah pengasingan Soekarno di Ende. Inilah wajah kota nan damai di tepi Laut Sawu saat ini.

Kota Ende berlatar Gunung Meja nan memesona dilihat dari Bukit Samba. Kota kecil di daratan Pulau Flores ini menyimpan alam yang memikat hati, juga sejarah pengasingan Presiden pertama Indonesia, Soekarno.


Dengan menggunakan perahu sebagai moda transportasi utama, masyarakat dari Pulau Ende merapat ke daratan Kota Ende untuk membeli berbagai amcam kebutuhan.

Buah kakao yang baru dipetik dari pohon, selain kopi dan kelapa komoditi ini menjadi pendapatn andalan di Kabupaten Ende.

Seorang penduduk membawa kelapa dan pakis dari ladang.

Pedagang berjualan sayuran di sebuah pasar tradisional tak jauh dari Taman Rendo
Perahu bersandar di Pelabuhan Ende, salah satu pelabuhan tersibuk di Pulau Flores.

Perempuan di Desa Samba menenun kain Ende. Lihatlah dua suasana kontras, memakai baju corak modern sementara menenun kain tradisional.

Danau Ata Pulo dan Danau Ata Mbupu, dua dari tiga kawah berwarna di Kelimutu yang beradadi Taman Nasional Kelimutu.
LightBlog